Senin, 22 Mei 2017

MATERI part 1

PERBEDAAN SALDO KAS PERUSAHAAN DAN SALDO BANK

       Dalam praktik, saldo kas menurut catatan perusahaan dapat dikatakan tidak pernah sama dengan saldo menurut rekening koran sehingga tidak diketahui saldo kas yang benar. Perbedaan saldo kas menurut catatan perusahaan dengan saldo rekening koran, pada dasarnya terjadi karena faktor waktu dan kekeliruan pencatatan baik yang dilakukan perusahaan maupun bank.

A. Faktor-faktor penyebab terjadinya perbedaan saldo adalah faktor waktu dan faktor kekeliruan.
     
    1) Faktor Waktu

Gambar 3.51 Kalender


Pencatatan suatu transaksi kas di perusahaan dan di bank, dilakukan pada waktu yang berbeda. Perbedaan waktu pencatatan suatu transaksi, mengakibatkan saldo akun kas di perusahaan pada akhir periode berbeda dengan saldo rekening koran per tanggal yang sama (akhir periode  dari perusahaan). Bisa juga terjadi sebaliknya, transaksi perusahaan yang terjadi melalui bank sudah dicatat oleh pihak bank, sementara perusahaan belum mencatat karena belum menerima laporan.         2) Faktor Kekeliruan
Gambar 3.52 Kesalahan Pencatatan

Faktor kekeliruan biasanya terjadi dalam pencatatan transaksi, terutama kekeliruan mencatat jumlah uang. Kekeliruan pencatatan dapat terjadi di pihak bank maupun perusahaan.

  B. Faktor waktu penyebab terjadinya perbedaan saldo
      1)  Bank telah mencatat sedangkan perusahaan belum
         (a) Beban Administrasi Pajak
             
 Gambar 3.53 Beban Administrasi Pajak


       Beban administrasi bank adalah administrasi yang dibebankan kepada perusahaan karena pihak bank memberikan jasa pengelolaan dana. Beban administrasi tersebut langsung dikurangkan (didebit) ke dalam rekening giro bank. Sampai dengan akhir periode (akhir bulan), bukti transaksi (memo debit) atas beban administrasi bank tersebut belum diterima oleh pihak perusahaan sehingga belum dibukukan oleh perusahaan.

          (b) Setoran Langsung oleh Debitur ke Bank yang Belum Dicatat oleh Perusahaan
Gambar 3.54 Lockbox


       Banyak pelanggan (debitur) memilih melakukan setoran langsung ke bank karena dinilai lebih aman dan mempercepat proses perputaran kas. Praktik ini sering disebut dengan a lock-box system.

             (c) Pendapatan Jasa Giro Bank
Gambar 3.55 Rekening Giro Bank 
       Pendapatan jasa giro bank yaitu imbalan yang diberikan oleh bank berupa pendapatan bunga karena perusahaan menyimpan dana di rekening giro bank. Pendapatan bunga tersebut langsung ditambahkan (dikredit) ke dalam rekening giro bank. 

            (d) Cek Kosong (Cek yang tidak cukup dananya)
Gambar 3.56 Cek 
      Perusahaan menerima pelunasan dari debitur dalam bentuk cek dan cek tersebut langsung disetor ke bank. Cek dinyatakan kosong setelah dilakukan kliring oleh pihak bank karena tidak cukup dana. Cek tersebut dikembalikan kepada pihak perusahaan (giran) sehingga tidak mempengaruhi (menambah) saldo rekening giro bank. 

           (e) Cek dikembalikan Kepada Perusahaan (giran) karena Alasan Lain (bukan cek kosong


 Gambar 3.57 Tanda tangan

Terkadang bank mengembalikan cek karena alasan-alasan tertentu, seperti tanda tangan yang tercantum pada cek tidak sah, kesalahan dalam penulisan cek, rekening penarik telah ditutup, atau cek telah kadaluwarsa.


          (f) Transfer Dana Secara Elektronik
Gambar 3.58 Electronic fund transfer
      Pihak bank melakukan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas berdasarkan otoritas yang diberikan oleh pihak perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mempercepat transaksi dan efisiensi biaya serta waktu. 

         (g) Bunga yang Diperhitungkan atas Overdraft (saldo kredit kas)

Gambar 3.59 Bunga Bank








0 komentar:

Posting Komentar