Ayo Menalar !
Kasus yang mempengaruhi
saldo kas dan saldo bank
1. Kasus 1
Pelanggan yang bernama pak bejo membayar utang kepada perusahaan okay dengan langsung mengirimkan uang ke bank melalui transfer sebesar Rp.33.000.000,00.
2. Kasus 2
Perusahaan okay mendapatkan pemasukan dari pelanggan atas utangnya sebesar Rp45.000.000,00, oleh bagian akuntansi dicatat sebesar Rp54.000.000,00.
3. Kasus 3
Perusahaan mendapatkan pemasukan dari pelanggan atas utangnya sebesar Rp15.300.000,00, oleh bagian akuntansi dicatat sebesar Rp13.500.00,00.
4. Kasus 4
Perusahaan okay dalam urusan keluar masuk dana kas menggunakan jasa bank agar lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu setiap bulannya saldo perusahaan okay dipotong biaya administrasi.
5. Kasus 5
Pegawai perusahaan okay ditugasi untuk mengambil uang di bank, akan tetapi tidak diberi cek, oleh karena itu pegawai mengisi formulir yang ada di bank.
6. Kasus 6
Perusahaan mengeluarkan cek sebesar Rp5.530.000,00 untuk membayar utang kepada debitur, oleh bagian akuntansi dicatat dalam jurnal pengeluaran kas sebesar Rp5.350.000,00.
7. Kasus 7
Perusahaan okay menyetorkan dana ke bank dan oleh perusahaan telah dicatat pada jurnal pengeluaran kas, akan tetapi sampai bank tutup buku setoran tersebut belum sampai di bank.
8. Kasus 8
Perusahaan okay mengeluarkan cek sebesar Rp25.000.000,00 yang kemudian diserahkan kepada pak beni, akan tetapi sampai akhir bulan cek tersebut oleh pak beni belum dicairkan ke bank karena pak beni tidak punya cukup waktu dan terlalu sibuk dengan pekerjaannya.
9. Kasus 9
Bank menerima setoran dari perusahaan okay sebesar Rp78.000.000,00, oleh bank dimasukkan dalam rekening sisi kredit sebesar Rp87.000.000,00.
10. Kasus 10
Bank menerima setoran dana dari perusahaan okay sebesar Rp67.500.000,00, oleh bank dicatat sebesar Rp65.700.000,00
1. Kasus 1
Pelanggan yang bernama pak bejo membayar utang kepada perusahaan okay dengan langsung mengirimkan uang ke bank melalui transfer sebesar Rp.33.000.000,00.
2. Kasus 2
Perusahaan okay mendapatkan pemasukan dari pelanggan atas utangnya sebesar Rp45.000.000,00, oleh bagian akuntansi dicatat sebesar Rp54.000.000,00.
3. Kasus 3
Perusahaan mendapatkan pemasukan dari pelanggan atas utangnya sebesar Rp15.300.000,00, oleh bagian akuntansi dicatat sebesar Rp13.500.00,00.
4. Kasus 4
Perusahaan okay dalam urusan keluar masuk dana kas menggunakan jasa bank agar lebih efektif dan efisien. Oleh karena itu setiap bulannya saldo perusahaan okay dipotong biaya administrasi.
5. Kasus 5
Pegawai perusahaan okay ditugasi untuk mengambil uang di bank, akan tetapi tidak diberi cek, oleh karena itu pegawai mengisi formulir yang ada di bank.
6. Kasus 6
Perusahaan mengeluarkan cek sebesar Rp5.530.000,00 untuk membayar utang kepada debitur, oleh bagian akuntansi dicatat dalam jurnal pengeluaran kas sebesar Rp5.350.000,00.
7. Kasus 7
Perusahaan okay menyetorkan dana ke bank dan oleh perusahaan telah dicatat pada jurnal pengeluaran kas, akan tetapi sampai bank tutup buku setoran tersebut belum sampai di bank.
8. Kasus 8
Perusahaan okay mengeluarkan cek sebesar Rp25.000.000,00 yang kemudian diserahkan kepada pak beni, akan tetapi sampai akhir bulan cek tersebut oleh pak beni belum dicairkan ke bank karena pak beni tidak punya cukup waktu dan terlalu sibuk dengan pekerjaannya.
9. Kasus 9
Bank menerima setoran dari perusahaan okay sebesar Rp78.000.000,00, oleh bank dimasukkan dalam rekening sisi kredit sebesar Rp87.000.000,00.
10. Kasus 10
Bank menerima setoran dana dari perusahaan okay sebesar Rp67.500.000,00, oleh bank dicatat sebesar Rp65.700.000,00
Menurut Catatan Perusahaan
|
Menurut Catatan/Rekening Koran
|
+
Penerimaan yang sudah dicatat oleh bank, tapi belum dicatat oleh perusahaan.
Contoh
:
+
Kesalahan mencatat terlalu
besar/tinggi
+
Kesalahan mencatat penerimaan terlalu rendah.
-
Pengeluaran yang sudah dicatat oleh bank, namun
belum dicatat oleh perusahaan.
Contoh:
- Kesalahan mencatat pengeluaran terlalu rendah.
- Kesalahan mencatat penerimaan terlalu tinggi.
- Setoran cek yang ditolak/tidak cukup dana.
|
+
Setoran/penerimaan yang sudah dicatat oleh perusahaan, tetapi belum dicatat
oleh bank.
Contoh :
+
Kesalahan mencatat pengeluaran terlalu tinggi.
+
Kesalahan mencatat penerimaan terlalu rendah.
- Pengeluaran yang sudah dicatat oleh perusahaan,
belum dicatat oleh bank.
Contoh : cek
dalam peredaran.
- Kesalahan mencatat pengeluaran terlalu rendah.
- Kesalahan mencatat penerimaan terlalu tinggi.
|
0 komentar:
Posting Komentar